Wednesday, May 20, 2009

Furusato Matsuri

Furusato Matsuri adalah sebuah perayaan tentang kecintaan pada tanah air (furusato). Berkisah tentang Penyerbuan Toyotomi Hideyoshi ke daerah Wani (Mikawa Machi lama) untuk mempersatukan Jepang.
Wani Kata (orang-orang Wani) yang jumlahnya tidak terlalu banyak, berjuang untuk mempertahankan daerahnya. Pusat perlawanannya/pimpinannya tinggal di Tanaka Jo (Benteng Tanaka) didaerah Wani, Mikawa Machi.
Pertempuran dilakukan dengan menggunakan senapan locok, dilanjutkan dengan pertarungan pedang antar samurai yang bertempur.
Pada tahun 2001 saya berkesempatan untuk mengikuti perayaan tersebut yang dimeriahkan dengan pementasan drama tentang pertempuran tersebut.
Walaupun orang Wani kalah dan hancur, akan tetapi kisah keberanian mereka masih terkenang dan berkesan sampai sekarang.
Keberanian untuk mempertahankan tanah tumpah darahnya adalah satu sifat kepahlawanan yang sejati.

2001' Furusato Matsuri
Hampir tidak terbayang oleh saya, bahwa saya bisa ikut dalam pementasan drama untuk perayaan Fususato Matsuri.
Dimulai dari sebuah undangan dari Yakuba (Pemerintah Daerah Mikawa), bahwa saya diikutsertakan dalam pementasan drama pada kegiatan Furusato Matsuri tanggal 11 Februari 2001.
Oleh Otoosan (panggilan untuk Ayah angkat saya), saya diberi penjelasan tentang surat yang datang tersebut (maklum, tulisannya pakai huruf kanji semua) bahwa saya harus mengikuti beberapa rapat/pertemuan persiapan untuk kegiatan tersebut dan saya diberitahu juga, bahwa saya orang asing pertama yang pernah ikut pada kegiatan tersebut.
Dengan keterbatasan bahasa, saya berusaha belajar untuk menggunakan sandal jerami, baju perang, dan gerakan yang akan dilakukan. Yang menarik adalah saat diajari mengayunkan katana (pedang samurai) dan menembak senapan locok. Jumlah orang tiap regu adalah dua puluh orang, terdiri dari 19 pria dan 1 wanita. Semua terdiri dari usia yang berbeda, dan diambil dari bagian wilayah Mikawa Machi yang berbeda pula (perwakilan daerah). Akhirnya, saya yang serba canggung, memutuskan untuk menjadi orang pertama yang mati dari WANI KATA. Menurut teman-teman saya, cara mati saya sangat meyakinkan dan langsung disorot oleh kamera TV lokal. Durasi acara adalah 45 menit, setelah selesai acara dilakukan foto bersama semua pemain masing-masing pihak. Sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.


Barisan Sebelum Berperang



In Action, ready for battle

Bidik dan Tembak !!!!

Serbuuuuuu !!!

Yaaa, mati deh !!!

Toyotomi Hideyoshi

Dengan Pendeta

Dua Samurai Wanita

With Family

Midori Sho' American Teacher

Mikawa Machi

Mikawa machi (三加和町) adalah sebuah kota yang terletak di Tamana Gun / 玉名郡 (setingkat kabupaten), Kumamoto Ken / 熊本県 (setingkat propinsi), Pulau Kyushu, Jepang. Pada tanggal 1 Maret 2006, kota ini bergabung dengan Kikusui Machi membentuk sebuah kota baru yang bernama Nagomi Machi dan tidak ada lagi sebagai sebuah kota.
Pada tahun 2003, kota ini diperkirakan memiliki populasi dari 5.533 dan densitas dari 91,48 orang per km ². Total wilayahnya adalah 60,48 km ².
Sedangkan untuk Nagomi Machi , kota ini memiliki perkiraan populasi dari 12.000 dan densitas dari sekitar 120 orang per km ². Total wilayah 98,75 km ².
Untuk kesempatan ini, yang akan kami bicarakan secara khusus adalah daerah Mikawa Machi lama, dan daerah Nagomi secara umum.
Pada tahun 2001, Mikawa Machi memiliki 3 buah sekolah dasar, dan 1 buah sekolah menengah pertama. Adapun yang akan banyak kami ceriterakan disini adalah daerah Itakusu.
Itakusu merupakan daerah pusat pemerintahan di Mikawa Machi, didaerah ini terdapat yakuba (kantor pemerintahan), kantor pos, Sekolah Dasar Midori dan sekolah menengah pertama. Berupa sebuah daerah lembah yang datar diantara bukit-bukit yang mengelilingi Mikawa Machi. Dibelah oleh sebuah sungai kecil yang dipergunakan untuk pengairan lahan pertanian disekitarnya.
Bukitnya berupa hutan pinus dan bambu. Pada saat-saat tertentu, berburu rebung bambu (たけのこ) merupakan suatu keasyikan tersendiri
Kota ini mempunyai beberapa perayaan perta rakyat (MATSURI) yang dihubungkan dengan musim dan sejarah kota. Yang paling berkesan adalah perayaan FURUSATO MATSURI, yang berkisah tentang peristiwa penyerangan Toyotomi Hideyosi ke daerah WANI (nama tempat di Mikawa) yang akhirnya dimenangkan oleh Hideyoshi.
Perayaan MATSURI lainnya biasanya menyambut musim panas (NATSU MATSURI), ulang tahun kota (berupa perlombaan antar wilayah dan lainnya.
Yang amat mengesankan adalah keramahan penduduknya, yang mengingatkan pada keramahan penduduk Inonesia di daerah pedesaan. Sopan santunnya, tata pergaulannya dan semua sendi kehidupannya sehari-hari.
Semoga keramahan itu tidak berubah oleh waktu.

Thursday, April 9, 2009